Potensi Besar Ekspor Pangan Lokal

Posted on
banner 336x280

Jakarta: Pangan lokal menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi krisis pangan global. Tak hanya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, pangan lokal juga berpotensi berjaya di pasar ekspor.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para ahli pangan untuk memfokuskan program kerjanya pada keamanan dan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam mengantisipasi kemungkinan buruk dari krisis global.

banner 468x60

Syahrul menambahkan, saat ini pemerintah berupaya mensubtitusi pangan impor dengan pangan lokal melalui pengembangan sorgum, sagu, singkong dan juga produk unggul lainya di tiap-tiap daerah. Pengembangan itu dinilai penting untuk memperkuat aneka ragam pangan nasional.

“Tidak hanya beras, sagu pun bisa kita olah. Sorgum juga demikian. Itu tanaman nenek moyang dulu. Ini bisa menjadi makanan yang sama dengan beras. Bisa menjadi tepung, bahkan nira batangnya bisa menjadi gula, bisa menjadi biodiesel. Satu kali tanam, bisa dua kali panen,” ujar Syahrul, Rabu (12/10/2022).

Ekspor Pangan Lokal

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, ada beberapa pangan lokal yang dapat diolah jadi bahan pangan, salah satunya talas beneng. Komoditas itu sudah merambah pasar ekspor di luar negeri.

“Saat ini pangan lokal sudah go internasional. Dengan pangan lokal, dompet tebal dan go internasional,” tutur Dedi.

Talas beneng yang diekspor salah satunya berasal dari Kabupaten Pandeglang. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat, mengaku ekspor olahan pangan lokal telah membantu menambah pendapatan masyarakat di Kabupaten Pandeglang.

“Lokasi Kabupaten Pandeglang lengkap, ada daerah yang dingin dan ada yang panas, sehingga cocok untuk dijadikan lokasi pertanian. Tinggal masyarakat yang bisa memanfaatkan lokasi di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, bisa dijadikan lokasi wisata,” ujar Taufik.

Kendati demikian, dia mengakui masih banyak warga yang belum mengetahui terkait talas beneng khas Pandeglang. Oleh karena itu, diperlukan peran penyuluh untuk menyampaikan terkait talas beneng kepada kelompok tani.

Salah satu penyuluh pertanian Kabupaten Pandenglang, Yoyoh, mengatakan talas beneng bisa diolah menjadi aneka olahan pangan, seperti beras talas, tepung talas, brownies, lapis, mie, emping, makaroni, rengginang, dan kue kering. “Untuk pemasarannya dilakukan secara online melalui media sosial Instagram dan Facebook,” ujarnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *