SULTRALIVE.COM, KONAWE SELATAN – Bupati Konawe Selatan H Surunuddin Dangga, ST., MM., kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan sosial dan infrastruktur dengan melakukan kunjungan ke Kecamatan Laonti.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Penurunan Stunting, Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, serta Sosialisasi Netralitas ASN di lingkup pemerintah kabupaten.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP-PKK Konawe Selatan Hj. Nurlin Surunuddin, SH, Sekretaris Daerah, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Di hadapan para peserta kegiatan, Camat Laonti menyampaikan hasil penanganan stunting di kecamatannya. Berdasarkan data terbaru, pada bulan Juni lalu terdapat 34 balita terindikasi stunting. Setelah dilakukan intervensi dari pemerintah daerah, kini 19 balita di antaranya menunjukkan perbaikan. Namun, terdapat tambahan 10 balita baru yang terindikasi stunting, sehingga pada Oktober ini tercatat total 25 balita yang masih membutuhkan perhatian lebih lanjut.
Dalam hal kemiskinan ekstrem, Kecamatan Laonti mencatat adanya 73 kepala keluarga yang masuk kategori tersebut. Bupati menyampaikan bahwa program pengentasan kemiskinan akan terus digalakkan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan masyarakat setempat.
“Kita perlu kerja sama dari semua pihak agar kemiskinan di wilayah-wilayah sulit ini bisa berkurang,” tambahnya.
Selain pemantauan program, Bupati Surunuddin juga menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Dalam sambutannya, Bupati memperingatkan agar ASN tidak memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk kepentingan politik atau mendukung calon tertentu.
“Netralitas ASN adalah prinsip penting agar pelayanan kepada masyarakat tetap adil tanpa memandang pilihan politik,” ungkapnya.
Laonti merupakan kecamatan ke-19 yang dikunjungi Bupati dalam rangkaian Monev selama Oktober ini. Ia menyatakan bahwa kunjungan ke Laonti memiliki makna khusus karena wilayah ini dahulu terisolasi, hanya dapat dijangkau melalui jalur laut. Namun, kini, Laonti dapat diakses melalui jalur darat berkat pembangunan infrastruktur yang dimulai pada 2017. “Laonti dulu sulit dijangkau. Sekarang, dengan adanya jalan darat, akses masyarakat jadi lebih mudah, dan ini menjadi bukti komitmen kami untuk membawa perubahan nyata,” tutur Surunuddin.
Bupati berharap, melalui pembangunan infrastruktur dan pemantauan langsung ke lapangan, pemerintah dapat memastikan bahwa program-program strategis tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh pelosok Konawe Selatan.