Dukung Program Pemerintah, PT GMS Salurkan Bantuan Stunting di 19 Desa

HRD PT. GMS, Airin Sakoya saat menyerahkan Bantuan Susu SGM di UPTD Puskesmas Laonti.
Dengarkan Suara

SULTRALIVE.COM, KONAWE SELATAN – Aktivitas pertambangan PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) di Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan terus memberikan eksistensinya.

Baru-baru ini, PT GMS menyalurkan bantuan stunting kepada masyarakat se Kecamatan Laonti untuk membantu pengentasan stunting dengan menyasar 56 orang di 19 desa yang ada di Kecamatan Laonti.

Peran tersebut membuktikan kalau aktivitas pertambangan PT GMS di Kecamatan Laonti masih tetap eksis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Humas PT GMS, Sakirman S.Pd.

Menurutnya, penyaluran bantuan stunting tersebut sebagai wujud sinergitas perusahaan yang turut andil membantu program strategis pemerintah pusat.

“Sekaligus menepis isu kalau aktivitas PT GMS dihentikan atau tutup,” ujar Sakirman.

Memang, lanjut Sakirman, manajemen perusahaan sempat melakukan pengurangan tenaga kerja. Tetapi, kata dia, pengurangan tenaga kerja bentuk mengefisiensikan anggaran.

“Jadi pengurangan tenaga kerja itu bukan diartikan perusahaan tutup. Tetapi lebih kepada efisiensi anggaran,” terang Sakirman.

Pemilik Lahan di WIUP PT. GMS, Herman Pambahako,SH

Sementara itu, pemilik lahan di wilayah IUP PT GMS, Herman Pambahako SH menegaskan tidak ada pemberhentian aktivitas perusahaan.

BACA JUGA :  Terima Rekomendasi B1KWK Partai NasDem, Adi Jaya Putra - James Adam Siap Menangkan Pilkada Konsel

“Setahu saya sebagai pemilik lahan, kuota Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan yang telah habis di bulan Oktober,” kata Herman yang tercatat sebagai Calon Bupati Konawe Selatan.

Herman yang memiliki luasan lahan kurang lebih 350 hektar mengaku telah melakukan kerjasama dengan pihak PT GMS. Hal itu dilakukannya, agar perusahaan dapat menyerap tenaga kerja lokal dalam aktivitasnya.

“Perusahaan tidak berhenti. Sampai sekarang kita masih kerjasama. Isu pemberhentian tambang itu hoax. Bahkan aktivitas perusahaan masih berjalan seperti penyediaan material di stockpile,” tuturnya.

Sebagai pemilik lahan, tambah Herman, aktivitas pengiriman ore nikel dihentikan karena semata-mata kuota yang habis berdasarkan RKAB yang telah dikantongi pihak perusahaan.

“Tetapi saya pastikan 1 Januari 2025 kegiatan pertambangan tetap berlanjut dengan normal sesuai kuota pengiriman 4 Juta matrik ton pertahun. Begitu juga tenaga kerja yang kembali direkrut. Ini bagian komitmen kami sebagai pemilik lahan dengan pihak perusahaaan,” jelas Herman.

BACA JUGA :  DPRD Konsel Gelar Rapat Paripurna HUT Konawe Selatan ke 21 Tahun

Dia mengimbau terkhusus masyarakat Laonti dan Kabupaten Konawe Selatan tidak usah khawatir dan terprovokasi karena ada pihak-pihak yang mencoba mempolitisasi terkait aktivitas pertambangan PT GMS di Kecamatan Laonti.

error: Content is protected !!