Penonaktifkan Camat Baito, Bupati Surunuddin Sebut Tak Ada Kaitannya Dengan Kasus Supriyani

Bupati Konawe Selatan, H Surunuddin Dangga,ST.,MM Saat Menggelar Konferensi Pers Terkait Penonaktifan camat Baito, bertempat disalah satu hotel di kendari. Kamis (31/10/2024).
Dengarkan Suara

SULTRALIVE.COM, KONAWE SELATAN – Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) H Surunuddin Dangga meminta kasus penonaktifan Sudarsono Mangidi dari jabatan Camat Baito tidak digoreng-goreng.

Hal tersebut ditegaskan Surunuddin Dangga saat menggelar konferensi pers, di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (31/10/2024).

Dihadapan sejumlah awak media, Bupati Konawe Selatan dua periode ini menegaskan, bahwa penonaktifan Camat Baito ini tidak terkait kasus Supriyani. Namun soal laporan dan pernyataannya terkait penembakan mobil dinasnya. Jadi ini murni soal kepentingan daerah, terkait keamanan dan kondusifitas daerah.

“Kita harus berhati-hati, karena yang bersengketa ini adalah oknum polisi dan ibu supriyani. Jadi kalau Digoreng-goreng saya akan dituduh membenturkan dengan pihak kepolisian secara organisasi, karena kami ini Forkopimda satu kesatuan dengan pemerintah daerah yang harus saling menjaga. Makanya yang saya sesalkan pernyataan pak Camat Baito dengan mengatakan bahwa mobilnya ditembak. Ini kan hal yang fatal,” tegas Surunuddin Dangga dihadapan sejumlah awak media.

BACA JUGA :  37 Kepala Desa di Konsel Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Sebab, kata Surunuddin, kalau kasus penembakan yang terjadi bisa-bisa Densus 88 yang akan turun di Baito, dan akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Ini masalah kamtibmas daerah, pihaknya tidak mau daerah Konawe Selatan dianggap rawan.

“Saya selaku penanggung jawab daerah tidak terima itu. Kasus supriyani harus dipisahkan, karena sudah berjalan sesuai dengan hukum. Kami tentunya berikan dukungan moril dan materil. Jadi, jangan dibelokkan bahwa karena membela atau mengantar Supriyani Camat Baito dinonaktifkan. Saya tarik dulu, saya isi dengan Kasat Linmas Kasat Pol PP untuk menenteramkan, karena pasca kasus Supriyani selesai sidangnya di hukum atau bebas, ada tanggung jawab lain karena mereka ini keluarga besar di Baito,” katanya.

Jadi, alasan pencopotan Camat Baito ini karena dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah di wilayahnya. Makanya ditarik dulu, kalau sudah tenteram dan sudah tidak ada masalah dikembalikan lagi.

“Jangan niat baik saya dipelesetkan untuk kepentingan seseorang. Camat itu adalah perpanjangan tangan Bupati, jadi segala sesuatunya itu harus dilaporkan. Tidak segampang itu kita komentar ditembak, karena penembakan itu berarti ada hal luar biasa. Bisa-bisa kita dianggap bahwa Pemda lagi mengada-ngada dan pasti Bupati lagi yang disalahkan,” ujar Surunuddin.

BACA JUGA :  Penerapan Budaya Kerja Berakhlak di Disdukcapil Bombana

“Kita faham semua, jangan digoreng goreng. Ini untuk menenteramkan warga Baito makanya saya tarik dulu untuk pembinaan. Kalau sudah baik, nyaman dan dia (Sudarsono) sudah sadari kesalahannya kita kembalikan lagi. Saya ini PPK (pejabat pembina kepegawaian). Saya sangat sayangkan pernyataannya, karena kalau penembakan pasti ada selongsong peluru,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya pada Selasa (29/10/2024) lalu Bupati Konsel Surunuddin Dangga telah menonaktifkan Camat Baito. Surunuddin menilai Camat Baito (Sudarsono) tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di wilayahnya dan Kejadian di Kecamatan Baito Tak pernah di laporankan kepada pimpinan.

Penulis: Akbar
error: Content is protected !!